Purwanti, Kisah Sedih Seorang TKW
Purwanti, Ini bukanlah judul sinetron semacam Intan, Wulan, Mawar, Candy, Soleha, Aisya, Entong ataupun Eneng. Purwanti adalah nama seorang wanita dari Lampung, cantik iya, tapi sungguh ironis kehidupannya.
Dimulai ketika saya bertandang ke rumah salah seorang teman saya, Mas Deddy di daerah Kebagusan Ragunan. Mas Deddy memperlihatkan foto-foto ketika dia ke Hongkong, dalam rangka menjenguk, mengadvokasi, dan membantu para TKW yang sedang “bermasalah”.
Kemudian saya terpaku dengan sosok perempuan muda, cantik, putih dan berjilbab.
“Ini siapa, Mas?” tanya saya
“Oh itu, Namanya Purwanti, dari Lampung” Jawab Mas Deddy
“Umurnya berapa” tanya saya lagi
“Sekitar 25an lah, emang kenapa, San? Cantik ya?” Mas Deddy balik nanya
“Iya…”
Mas Deddy-pun bercerita….
Diceritakan Purwanti adalah salah seorang TKW dari Indonesia yang bekerja di Hongkong. Purwanti kalau bekerja di majikannya lepas jilbab, majikan dia melarang Purwanti mengenakan jilbab, ironisnya Purwanti sholat di kamar mandi (atau tempat tak layak lain, itupun selagi ada kesempatan) majikan Purwanti sangat sangat melarang Purwanti untuk sholat. Tapi ketika dia keluar rumah untuk bertemu dengan teman-teman TKW lain, Purwanti mengenakan jilbab.
”Terakhir aku ketemu dia, dia lagi ada masalah dengan tuannya lhoo…” Tambah Mas Deddy, ”Selain itu dia juga sering membantu BMI (bahasa lain TKW di Hongkong) lain yang sedang bermasalah”
Itulah gambaran kecil tentang TKW di luar sana, mungkin ini bukanlah cerita baru, tapi kali ini saya baru dengar dari teman saya sendiri.
Apalagi beberapa hari kemarin, ketika saya di Angkot D.01 (Bayoran – Ciputat) saya mendengar dari mantan TKW sendiri, sebut saja Winda. Winda 15 bulan di Malaysia, 3 Bulan bekerja, 12 bulan dia berusaha melarikan diri dari majikan dan kembali ke Indonesia. Saya diperlihatkan bekas lukanya di lengan kanannya, goresan merah yang masih nampak jelas jahitannya. Winda dianiaya majikannya karena dia memakai sarung tangan ketika mengiris daging babi. Majikannya marah dan menggores tangan Winda dengan pisau.
Itulah salah dua dari contoh TKW-TKW. Saya kemudian membayangkan tidak hanya Winda dan Purwanti yang mengalamai kejadian itu, bahkan lebih parah. Bagaimana tanggapan Pemerintah tentang TKW ini? Sudah bukan hal yang baru ketika TKW pulang kembali ke Indonesia karena dianiaya majikan, bahkan pulang ke Indonesia tinggal dikubur aja, Astaghfirullah….
0 comments:
Post a Comment