Thursday, February 12, 2009

TKW Hongkong Rhapsody

Dalam film yang diproduseri Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe, vokalis kelompok musik Letto itu, Lola selain dipercaya sebagai sutradara, ia sekaligus jadi tokoh utama. Lasti, tokoh wanita berusia 22 tahun yang diperankan Lola ini, berprofesi sebagai tenaga kerja wanita (TKW).

"Harus main. Padahal saya nggak mau main. Tapi entah lah kenapa, bisa tanya saja ke produser langsung, kenapa saya juga yang dipasang sebagai pemain. Entah apa sekalian honornya? Saya juga nggak ngerti," ujar Lola, tentang perannya film ini, Senin (27/10), di Jakarta.

Sebagai sutradara film ini, Lola mengaku telah melakukan berbagai riset sejak pertengahan 2008, termasuk mewawancarai TKW yang masih mengadu nasib di Hong Kong. "Riset kita di antaranya wawancara dengan beberapa TKW, baik itu legal, illegal, bahkan ada juga yang lesbian. Berbagai macam TKW dari beragam jenis problematika mereka," ujar Lola.

"Ada beberapa kisah nyata yang kita ambil, namun juga kita campur dengan beberapa kisah fiksi juga," tambah Lola, mengenai cerita film yang 80 persen bakal syuting di Hong Kong itu.

Sepengetahuannya, hingga kini, para sineas Indonesia belum pernah menggarap sebuah film yang mengambil kisah dari para pahlawan devisa tersebut. Kendati demikian, kata Lola, film ini tidak hanya menceritakan sisi buruk dari para TKW, maupun majikan mereka. "Yang pasti berimbang," tanggapnya singkat.

"Karena di Hong Kong sendiri banyak sekali yang bisa diangkat masalah-masalahnya (ke film ini). Tidak cuma kekerasan. Karena kekerasan sama sekali nol koma sekian persen di Hong Kong," katanya.

"Hong Kong itu, majikannya semua baik, gaji paling tinggi, dan ada liburnya. Dan para TKW di Hong Kong itu, paling pinter dibanding yang lain. Karena salah satu contoh persyaratan, pendidikan mereka minimal harus SMA. Mereka juga kalau libur ada yang les bahasa inggris atau les komputer atau belajar hal-hal yang lain," Lola, menjelaskan.

Lola mengaku harus mempersiapkan diri untuk memerankan seorang TKW. Setelah didandani, "katanya sih lebih TKW dari TKW. Pokoknya TKW banget lah, karena TKW di Hong Kong kan modis-modis. Jadi bajunya keren-keren. Gaya rambutnya pun keren-keren, jadi nggak kayak orang kampung lah," kata Lola sambil tertawa.

Film ini akan memulai syuting di Jakarta dan Hong Kong pada Januari 2009, dan rencananya akan rilis pada Agustus 2009. [EL]

Sumber

0 comments:

Post a Comment

Design by Free blogger template