Sunday, January 25, 2009

Kapal TKI Tenggelam Setelah Dihantam Ombak

Kamis, 15 Januari 2009 | 15:34 WIB
IDI, KAMIS — Kapal tongkang yang mengangkut 45 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Aceh dan Jakarta dari Malaysia dilaporkan tenggelam akibat dihantam ombak besar.

Kapal tersebut tenggelam di perairan Peureulak, Aceh Timur, Senin (12/1) sekitar pukul 21.30 WIB. Sedikitnya 20 orang dari total penumpang plus awak kapal dinyatakan hilang. Sejauh ini, baru 16 orang yang berhasil diselamatkan oleh nelayan Idi dan satu korban meninggal, seorang perempuan.

Kasus tenggelamnya kapal pengangkut TKI ilegal itu terkesan ditutup-tutupi sehingga banyak kalangan yang kelabakan mencari kebenaran peristiwa tersebut. Selain itu, pencarian terhadap korban yang hilang terlambat dilakukan sehingga sampai Rabu malam masih ada sekitar 20 penumpang yang belum ditemukan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi, kapal pengangkut TKI tersebut berangkat dari Pulau Penang, Malaysia, dan akan melego jangkar di perairan Aceh Timur. Namun, sesampainya di Selat Malaka, tepatnya di lepas pantai Peureulak, kapal tersebut tenggelam dihantam ombak besar. Sebelum karam, mesin kapal itu mendadak mati.

Berdasarkan pengakuan Bukhari, salah seorang TKI yang selamat, penumpang lainnya yang dia tahu selamat adalah Muliadi (29), warga Kecamatan Bandar Baru, Pidie, Amir (30) dan Muhammad (29), keduanya warga Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.

Menurut Bukhari, 45 TKI asal Aceh tersebut berangkat dari Pulau Penang, Malaysia, pada Minggu (11/1). Dalam perjalanan dari lepas pantai Malaysia menuju perairan Aceh Timur, menjelang dua jam sebelum berlabuh, mesin kapal tiba-tiba mati.

Di tengah kesibukan awak buah kapal (ABK) memperbaiki mesin, sekonyong-konyong ombak besar menghantam badan boat. Air laut masuk ke dalam boat, lalu perlahan-lahan boat tenggelam.

“Sebagian penumpang yang tidak sempat menyelamatkan diri langsung digulung ombak. Kami yang sempat berenang akhirnya menyelamatkan diri dengan berpegangan di atas pelampung selama 13 jam lebih di laut lepas,” kata Bukhari didampingi anggota keluarganya.

Lalu, 16 orang di antara mereka diselamatkan sebuah kapal nelayan dari Kuala Idi yang kebetulan melintas. “Kami masih beruntung karena diselamatkan oleh nelayan dari Idi,” katanya.

Mereka mendarat di kawasan Idi Cut dalam keadaan lemah dan sebagian tidak lagi berpakaian lengkap. Para TKI yang diselamatkan itu kemudian diberikan sarapan di warung kopi salah seorang warga di Idi Cut. Pada saat itulah mereka baru mampu mengabarkan kepada keluarganya bahwa kapal yang mereka tumpangi dari Malaysia tenggelam di kawasan Peureulak.

“Sekitar pukul 08.00 WIB saudara mereka pun datang menjemput,” kata salah seorang warga, seraya mengatakan bahwa 13 orang lainnya yang selamat merupakan warga Jakarta.

Namun, sejauh ini masih belum jelas identitas para korban, baik yang selamat maupun yang masih dinyatakan hilang.

Sulitnya mendapat informasi mengenai kejadian itu, selain terkesan ditutup-tutupi, baik oleh para korban yang selamat maupun pemilik dan awak kapal, juga karena para nelayan di kawasan Aceh Timur sudah beberapa hari ini tidak melaut, berhubung ombak sedang besar.

Akibatnya, sampai Rabu malam, nama para korban yang belum ditemukan itu masih belum diketahui. Namun, korban yang ditemukan selamat sebagian besar warga Aceh Utara dan Peureulak.

Sementara itu, Kapolres Aceh Timur AKBP Drs Ridwan Usman melalui Pol Air, Aiptu Zainir, yang dihubungi Serambi, Rabu (14/1) sekitar pukul 18.30 WIB, mengaku telah menerima informasi tentang tenggelamnya kapal pengangkut TKI dari Malaysia itu. Namun, pihaknya belum mengantongi identitas para TKI, baik yang selamat maupun yang tenggelam.

Menurutnya, setelah informasi tersebut didapat, pihaknya bersama masyarakat nelayan langsung melakukan pencarian. Tak lama kemudian, seorang penumpang berjenis kelamin perempuan kemarin sore ditemukan dalam keadaan tak lagi bernyawa. “Satu orang telah ditemukan, tapi tidak ada identitasnya,” kata Zainir.

Pihak Polisi Air, sambung Zainir, terus melakukan pencarian bersama masyarakat nelayan untuk menemukan sekitar 20 TKI asal Aceh dan Jakarta yang dinyatakan hilang itu.


Sumber

0 comments:

Post a Comment

Design by Free blogger template