Saturday, January 10, 2009

”Saodah bukanlah pencuri!”

Sidorejo (Espos) Wajah Muh Yusmin, 58, yang sudah banyak kerutan itu tak menampakkan ekspresi apa-apa. Namun dari sorot matanya yang sudah redup, bisa terbaca kegundahan hatinya.

Bibirnya tak mampu berkata-kata ketika dia mengetahui puterinya, Umi Saodah, 34, yang tengah berjuang menjadi pahlawan devisa di Timur Tengah sebagai tenaga kerja wanita (TKW) dikabarkan dirundung kesulitan. Umi disebut-sebut ditahan atas tuduhan melakukan pencurian. Lebih parah lagi, dia ditahan di sebuah penjara di Gaza, Paletina, sebuah negara yang saat ini sedang menjadi arena perang.
Katinem, 56, isteri Muh Yasmin, mengaku sering jatuh sakit karena memikirkan nasib anak pertamanya. Persoalan ekonomi keluarga dan hilangnya anak ketiganya saat ini sudah membuatnya tertekan. Kabar ditahannya Umi, membuat pikirannya semakin terbebani dengan beban yang dia katakan tak sanggup untuk dipikul.
Tuduhan bahwa puterinya melakukan pencurian, sangat tidak bisa dia terima. Menurut wanita paruh baya ini, saat ditemui di rumahnya yang sangat sederhana di RT 6/RW V Dusun Talwongan Desa Karangtengah Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, anaknya tersebut sejak kecil tidak pernah melakukan tindakan tak terpuji apalagi mencuri.
Umi Saodah menurut dia, Selma ini dikenal sebagai anak yang tahu tata krama dan sopan santun. Itu pasalnya, Katinem langsung membantah tatkala anaknya disebut sebagai pencuri.
Komunikasi terakhir yang dilakukan Saodah melalui telepon sudah sekitar enam bulan lalu, saat menjelang puasa. Saat itu ia menceritakan keinginannya untuk pulang ke kampung halaman. Namun masa berlaku paspornya yang sudah habis memupuskan harapannya.
Menurut Katinem, Saodah sudah berulang kali mengeluhkan soal paspor. Majikannya enggan membuatkannya paspor. Ia pun bahkan akan menggunakan paspor dari negara lain agar bisa pulang. “Saya sering diminta untuk membuatkan paspor, katanya dia sudah ingin pulang, tapi kami tidak memiliki uang,” ujar Katinem sambil menangis.
Memang sejauh ini belum ada laporan yang menyebut Saodah mendapat perlakuan buruk, berupa penganiayaan fisik dari majikannya. Namun, Saodah sering menceritakan bahwa majikannya itu, yakni keluarga Dr Suhaib Kamal, sangat pelit. - Oleh : Kaled Hasby Ashshidiqy

Sumber

0 comments:

Post a Comment

Design by Free blogger template